Kritik Dana Mengendap di Bank, Bojonegoro Dianggap Lebih Fokus pada Bunga Deposito Daripada Kesejahteraan Rakyat.

- Editor

Sabtu, 25 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOJONEGORO, RILISPUBLIK.– Ketika Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti tumpukan dana pemerintah daerah yang mengendap di bank, publik Bojonegoro seperti disodorkan cermin besar, daerah yang konon kaya migas dan ber-APBD jumbo justru lebih gemar menabung daripada membelanjakan anggarannya untuk kesejahteraan rakyat.

Saldo Rp 3,6 triliun di Bank Jatim bukan angka kecil, itu adalah potret besar tentang bagaimana uang rakyat tidak segera kembali dalam bentuk manfaat nyata, jalan desa yang rusak, irigasi terbengkalai, atau lapangan kerja yang tak kunjung tumbuh. Dalam bahasa sederhana, pemerintah daerah lebih sibuk mengurus bunga deposito ketimbang “bunga ekonomi rakyat”.

Dalih “optimalisasi PAD dari idle cash” mungkin terdengar cerdas di ruang rapat BPKAD, namun di lapangan, kebijakan itu terasa ironis, bagaimana mungkin uang hasil pajak, retribusi, dan sumber daya alam Bojonegoro lebih banyak diendapkan di bank daripada digulirkan untuk menggerakkan ekonomi lokal?

Lebih ironis lagi, alasan itu diterima begitu saja oleh sebagian anggota DPRD, seolah tugas pengawasan hanya sebatas mendengar penjelasan teknokratis tanpa menyentuh substansi, mengapa uang sebesar itu tidak segera kembali ke rakyat?

Ketika pemerintah pusat menegaskan bahwa dana publik harus bekerja untuk kesejahteraan, Bojonegoro justru bersembunyi di balik istilah “silpa” dan “cadangan kas operasional.” Padahal, setiap rupiah yang menganggur di rekening berarti proyek yang tertunda, petani yang belum menerima bantuan, pelaku UMKM yang tak dapat akses pembiayaan, dan pembangunan yang kehilangan momentum.

Mungkin benar, bunga deposito 4,25 persen mampu menambah PAD sekitar Rp 80 miliar, tapi jika uang Rp 3,6 triliun itu bergerak di pasar, dampak ekonominya bisa berkali lipat, menciptakan perputaran uang, membuka lapangan kerja, dan menekan inflasi, bukankah itu esensi dari anggaran pembangunan?

Kini, publik berhak bertanya, apakah Pemkab Bojonegoro bekerja untuk “mengoptimalkan kas”, atau untuk “memakmurkan rakyat”?

Jika uang rakyat lebih banyak tidur di bank daripada bekerja di lapangan, maka jangan salahkan jika kepercayaan publik ikut tertidur, sebab, pembangunan bukan soal saldo di rekening daerah, tapi seberapa cepat dan tepat uang itu kembali menyejahterakan pemilik sejatinya adalah rakyat Bojonegoro.

[Red]

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Golkar Hadir Menyapa Rakyat, Rumah Aspirasi Jadi Wadah Nyata Suara Warga Bojonegoro
KPPG Jawa Timur Kukuhkan Pengurus Baru, Tegaskan Komitmen Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Pemberdayaan Perempuan
Standar K3 Diabaikan, Pembangunan Sport Centre DPR Bojonegoro Berisiko.
SPBU 53.612.17 Bojonegoro Diduga Salurkan Solar Subsidi Tidak Tepat Sasaran.
Partai Golkar Bojonegoro Perkenalkan Rumah Aspirasi dan Bakumham sebagai Wujud Komitmen Pelayanan kepada Masyarakat
Transparansi Pendidikan di Bojonegoro Dipertanyakan: 219 Paket Kegiatan Menghilang dari Pengawasan Publik.
Pengacara Sugiharto Sebut Surat Camat Soko Mandul, Kades Menilo Dinilai Langgar Aturan.
Kodim Bojonegoro Gelar Pembinaan Falsafah Hidup Berbangsa dan Bernegara Guna Bangun Karakter Bangsa.
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 14:20 WIB

Golkar Hadir Menyapa Rakyat, Rumah Aspirasi Jadi Wadah Nyata Suara Warga Bojonegoro

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:34 WIB

KPPG Jawa Timur Kukuhkan Pengurus Baru, Tegaskan Komitmen Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Pemberdayaan Perempuan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 12:04 WIB

Standar K3 Diabaikan, Pembangunan Sport Centre DPR Bojonegoro Berisiko.

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:10 WIB

SPBU 53.612.17 Bojonegoro Diduga Salurkan Solar Subsidi Tidak Tepat Sasaran.

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 19:31 WIB

Partai Golkar Bojonegoro Perkenalkan Rumah Aspirasi dan Bakumham sebagai Wujud Komitmen Pelayanan kepada Masyarakat

Berita Terbaru

Daerah | Lampung

UNIGORO 2025 Menjadi Ajang Puncak Prestasi Silat Bojonegoro.

Kamis, 6 Nov 2025 - 23:11 WIB

Daerah | Lampung

Camat Negeri Agung Hepi Haryanto Hadiri Tiga Agenda Penting dalam Sehari

Kamis, 6 Nov 2025 - 16:06 WIB

Daerah | Lampung

Wabup Romli Turun Langsung Gotong Royong Perbaiki Jalan di Abung Tengah

Kamis, 6 Nov 2025 - 13:39 WIB